Kekristenan Ubur-ubur

Jellyfish [or: Marshmallow] Christianity
J.C. Ryle (1816-1900)

Pixabay License

„Karena waktunya akan datang di mana orang tidak mau lagi mendengarkan ajaran yang benar. Sebaliknya, mereka akan mencari ke sana ke mari untuk mendapatkan guru-guru yang akan mengajar mereka tentang hal-hal yang enak didengar— yaitu sesuai dengan keinginan hati mereka saja.“   (2Timotius 4:3)

  1. Manusia membenci berita Injil dan semua ajarannya yang alkitabiah.
    Mereka selalu mencari alasan untuk menolaknya.

  2. Akar dari segala kejahatan terletak dalam diri manusia yang telah berdosa dan ketidakpercayaan mereka pada Firman Tuhan yang sempurna.

  3. Mereka yang sombong menolak ajaran yang alkitabiah sebab ajaran ini tidak memberi mereka ruang untuk menyombongkan diri mereka.

  4. Mereka yang malas tidak menyukai ajaran yang alkitabiah sebab ajaran ini merepotkan pikiran mereka dan membuat mereka harus mempelajarinya sendiri.

  5. Mereka yang acuh atau tidak peduli menganggap bahwa ajaran yang alkitabiah hanyalah masalah kata-kata dan nama-nama serta tidak peduli apa yang harus dipercayai.

  6. Mereka yang pikirannya benar-benar duniawi sangat membenci ajaran yang alkitabiah sebab ajaran ini mengutuk dunia yang mereka cintai.

  7. Ada konsekuensi dari meluasnya ketidaksukaan orang-orang terhadap ajaran yang alkitabiah (di mana hal ini sangat berbahaya), yaitu munculnya istilah „KEKRISTENAN UBUR-UBUR“.

  8. Kekristenan Ubur-Ubur adalah kekristenan yang lemah, yang tidak mampu mempertahankan dan menjaga diri mereka sendiri.

  9. Kekristenan ubur-ubur terjadi karena mereka tidak memiliki ajaran yang kuat dan alkitabiah sehingga ajaran apapun selalu dapat diterima dan dianggap sama.

  10. Para pemimpin bertipe ubur-ubur adalah mereka yang tidak memiliki prinsip ajaran yang pasti. Kotbah ubur-ubur adalah kotbah yang isinya tidak menyadarkan para pendosa akan dosa mereka dan tidak menguatkan iman orang percaya. Tipe kekristenan ubur-ubur yang terburuk adalah mereka yang tidak dapat membedakan mana ajaran yang alkitabiah dan mana yang bukan. Mereka menganggap bahwa semua ajaran itu sama.

Karena itulah rasul Paulus memperingatkan orang percaya dalam 2 Timotius 4:3 supaya orang percaya tidak menjadi orang kristen ubur-ubur.

——-o——-

J.C. Ryle, an excerpt from “Principles for Churchmen”.

Teks asli (bahasa Inggris): https://sacredsandwich.com/2021/03/01/a-kind-of-jellyfish-christianity/

Über Jesaja 66:2

Kelompok Kristen Berbahasa Jerman di Indonesia dan di tempat-tempat yang lain
Dieser Beitrag wurde unter Aktuelles, Bahasa Indonesia, Bibel - Das Wort Gottes, Christliche Gegenkultur & Relevanz, Gesellschaft, Normen, Postmoderne, Nachfolge - Heiligung abgelegt und mit , , , , , , , verschlagwortet. Setze ein Lesezeichen auf den Permalink.